Berita Regas
Nusantara Regas Ikut Semarakkan HUT ke-69 PLN
JAKARTA – Direktorat Gas Pertamina melakukan kunjungan Management Walkthrough (MWT) ke Floating Storage Regasification Unit (FSRU) milik PT Nusantara Regas di Teluk Jakarta, Kepulauan Seribu, Jawa Barat pada Senin, (24/11). MWT ini dilakukan secara rutin dan telah ter-schedule untuk mengunjungi setiap anak perusahaan di bawah Direktorat Gas. “Kunjungan ini juga untuk memastikan bahwa di setiap anak perusahaan telah menerapkan HSSE, Safety dan Environment dengan baik,” Ujar Salis T Aprilian SVP Enginering Operation Management. Melakukan pengawasan dan monitoring kinerja anak perusahan merupakan tujuan dilaksanakannya MWT ini. “MWT ini diagendakan untuk melihat langsung permasalahan yang ada l di lapangan, setelah itu dicari solusinya,” ujar VP Operation, Asset dan Subsidary Management Moch. Taufik Afianto. Rombongan dari manajemen Direktorat Gas ini berkeliling FSRU dan mendapatkan penjelasan mengenai simplified regasification process atau proses regasifikasi LNG (Liquied Natural Gas) hingga menjadi gas.•PRIYO.
SelengkapnyaSharing Fasilitas Nusantara Regas dan PHE ONWJ Disepakati
Jakarta – Untuk memenuhi kebutuhan gas Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tanjung Priok, PT Nusantara Regas bersama PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sepakat bekerja sama mengalirkan gas hasil regasifikasi gas alam cair (LNG). Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Fasilitas secara Bersama (Facility Sharing Agreement/FSA) dilakukan Direktur Utama Nusantara Regas Hendra Jaya (saat menjabat) dan Direktur Utama PHE Ignatius Tenny Wibowo, disaksikan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas Lambok H. Hutauruk di Kantor SKK Migas, Jakarta, pada (29/8). “Ini salah satu upaya nyata efisiensi di industri hulu migas,” kata Lambok dalam sambutannya. Kerjasama ini merupakan potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sewa barang milik negara yang dibayarkan Nusantara Regas, sebesar 2,7 juta dolar AS. PT Nusantara Regas menyediakan pasokan gas (dari hasil regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG)) melalui fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di lepas pantai Jakarta dan Onshore Receiving Facility (ORF) di Muara Karang. Sedangkan PHE ONWJ antara lain bertanggung jawab mengalirkan dan memasok gas ke pembangkit tenaga listrik milik PT PLN (Persero) yang berlokasi di Muara Karang dan Tanjung Priok, termasuk jalur pipa dari Muara Karang sampai Tanjung Priok. Setelah penandatanganan perjanjian ini Nusantara Regas akan mengalirkan gas dari FSRU melalui fasilitas tersebut sampai dengan titik serah di ORF ONWJ Tanjung Priok. Dengan masa berlaku 3 tahun, biaya sewa atas pemanfaatan fasilitas bersama menjadi beban Nusantara Regas. “Secara komprehensif Nusantara Regas berkokitmen menunjukkan kinerja terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas bagi pembangkit listrik PLN Muara Karang dan Tanjung Priok. Termasuk secara konsisten melaksanakan bisnis sesuai kaedah HSSE dan Good Corporate Covernance (GCG),” ujar Direktur Utama Nusantara Regas Hendra Jaya dalam sambutannya..
SelengkapnyaManagement Walkthrough Direksi dan Komisaris Nusantara Regas
JAKARTA - Untuk memastikan kelancaran dalam operasionalnya, jajaran Direksi dan Komisaris PT Nusantara Regas melakukan Management Walkthrough ke fasilitas FSRU Nusantara Regas Satu, di Teluk Jakarta (23/5). Direktur Utama Nusantara Regas Hendra Jaya menyampaikan, kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung semua aktifitas di FSRU Regas satu sudah seuai dengan peraturan yang sudah ditentukan. “Selama setahun beroperasi, FSRU ini sudah berhasil memberikan pelayanan kepada stakeholder-nya, yaitu PLN dan PGN,” jelas Hendra. Hadir dalam acara tersebut Direksi Nusantara Regas yang dipimpin oleh Hendra Jaya selaku Direktur Utama, Hari Karyuliarto selaku Komisaris Utama dan Manajemen dari PGN. Mereka berkeliling melihat seluruh aktifitas di FSRU Regas Satu.(KUN).
SelengkapnyaNusantara Regas Bantu Hemat APBN Rp 6 Triliun
JAKARTA – Terhitung sejak 24 Mei 2012 hingga 30 April 2013, PT Nusantara Regas (NR) selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) bersama PGN telah mampu membantu pemerintah menghemat APBN sebesar Rp 6 triliun. Seperti yang dipaparkan oleh Direktur Utama Nusantara Regas Penghematan tersebut didapatkan dari hasil penyaluran gas untuk PLN yang telah dilakukan oleh Nusantara Regas sebesar 53.38 mmbtu atau setara dengan 1,5 juta kiloliter melalui Floating Storage Regastification Unit (FSRU) Jawa Barat. “Dengan asumsi harga dikisaran Rp 9.500,- per liter, potensi penghematan APBN yang bisa dilakukan adalah sebesar US$ 624,8 juta, atau sekitar Rp6 triliun,” ungkap Hendra disela kegiatan Stakeholder Gathering di Pulau Ayer, Sabtu (25/5). Karena menurut Hendra semakin banyak gas yang dialirkan ke PLN maka akan menekan peningkatan terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM bersubsidi sehingga turut pula berkontribusi untuk Pemerintah dalam penghematan BBM Subsidi. Sementara itu, untuk tahun di 2013 ini, Nusantara Regas berharap akan dapat menjual 22 kargo dari Mahakam PSC. Dan diharapkan juga ada tambahan dari tangguh sebanyak 5 atau 6 kargo gas. “Dengan selesainya pembangunan FSRU Jawa Barat yang mampu memasok gas sebesar 400 mmscfd ke pembangkit listrik Muara karang dan Tanjung Priok dapat mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit tersebut,” papar Hendra. Sehingga dengan tersedianya infrastruktur yang memadai maka program peralihan BBM ke Gas akan semakin optimal. (IK).
SelengkapnyaNusantara Regas Komitmen Terapkan GCG
Jakarta – Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), PT Nusantara Regas sepakat untuk melakukan penandantanganan Pakta Integritas, Prinsip Dasar Perusahaan dan Guide Book Corporate Identity. Penandatanganan yang berlangsung di di Prambanan Room Hotel Grand Sahid, Rabu (19/12) ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan selaku Komisaris Utama Nusantara Regas, Direktur Utama Nusantara Regas, Hendra Jaya, jajaran komisaris dan direksi Nusantara Regas serta tim manajemen dan seluruh insan Nusantara Regas. “Saya ingin Nusantara Regas bisa tumbuh berkembang dengan cepat dan dengan kita melakukan penandatanganan ini saya makin yakin bahwa ekspansi ke depan akan lebih luas dan menuju tahun 2013 kita akan bisa lebih maju,” ucap Karen. Dengan hadirnya Direktorat Gas & Power di Pertamina, Karen berharap agar Nusantara Regas untuk lebih meluaskan ranah bisnis yang tidak hanya sebatas dengan pihak PLN semata. “Kita boleh saja menjual gas ke pihak swasta oleh karena itu jangan terpaku di PLN saja tetapi bagaimana cara kita membangun bisnis dengan pihak lain,” ujarnya. Dalam sambutannya, Hendra Jaya mengungkapkan bahwa ditahun 2012 merupakan momentum penting bagi Nusantara Regas yang ditandai dengan Sail Away & Naming Floating Storage Regasification Unit (FSRU) pada 14 April 2012, pengiriman LNG ke FSRU di Teluk Jakarta pada 25 April 2012, melakukan kegiatan operasional regasifikasi dan distribusi gas pada bulan Mei dan diresmikannya FSRU oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Desember 2012 lalu. Untuk itulah Hendra Jaya mengatakan pentingnya sebuah fondasi bagi tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan dalam menjalankan segala aktifitas bisnis. Upaya mengoptimalkan Nusantara Regas menjadi perusahaan kelas dunia di bidang penyediaan gas bumi, Karen menyarankan agar Nusantara Regas perlu melakukan upaya benchmark bagaimana pengelolaan FSRU untuk di Indonesia terutama untuk melayani kebutuhan listrik. Sebelum dilangsungkan penandantanganan, segenap insan Nusantara Regas dibekali sosialisasi GCG terkait konsep dan model implementasi yang dipaparkan oleh praktasi bumn dan konsultan senior governance,risk, and strategy (GRIS), Johny Sudharmono. Dalam kesempatan tersebut Johny menyampaikan bahwa pengelolaan corporate governance dilakukan melalui tiga tahap yaitu pemahaman tentang GCG, konsolidasi manusia dan sistem yaitu adanya komitmen penerapan GCG di seluruh jajaran pimpinan dan karyawan, serta melakukan perbaikan yang terus menerus. “Karena kunci keberhasilan penerapan GCG di perusahaan terletak pada seberapa jauh nilai-nilai yang ditanamkan oleh pemegang saham, komisaris dan direksi, menjadi daya dorong yang kuat bagi seluruh anggota organisasi,” kata Johny..
Selengkapnya